Teknik
Analisis Meramalkan Kas Perusahaan
Nurul Utami
25216639
IT-022234
Tulisan
ini dibuat untuk memenuhi tugas rangkuman pada mata kuliah Pengantar Bisnis
(softskill). Dengan tugas ini diharapkan penulis dapat menganalisis keuangan
perusahaan dalam memprediksi jumlah kas yang dibutuhkan perusahaan. Materi yang
akan dibahas dalam penulisan ini antara lain, keuangan perusahaan, estimasi
penjualan, estimasi produksi, estimasi pembelian bahan langsung, estimasi
pemakaian bahan langsung, upah langsung, estimasi beban pabrikase, estimasi
harga pokok penjualan, estimasi beban penjualan, estimasi beban administrasi,
estimasi laba rugi, dan estimasi kas. Metode
penulisan yang digunakan adalah tinjauan teori dari berbagai sumber bacaan yang
tersedia di web.
1. Keuangan Perusahaan
1. Divestasi
Dalam finansial and ekonomi, divestasi adalah pengurangan
beberapa jenis aset baik dalam bentuk finansial atau barang,
dapat pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh
perusahaan. Ini
adalah kebalikan dari investasi pada
aset yang baru.
2. Motif
Perusahaan
memiliki beberapa motif untuk divestasi.
·
Pertama, sebuah perusahaan akan melakukan divestasi (menjual) bisnis
yang bukan merupakan bagian dari bidang operasional utamanya sehingga
perusahaan tersebut dapat berfokus pada area bisnis terbaik yang dapat
dilakukannya. Sebagai contoh, Eastman Kodak, Ford Motor Company, dan banyak
perusahaan lainnya telah menjual beragam bisnis yang tidak berelasi dengan
bisnis utamanya.
·
Motif kedua untuk divestasi adalah untuk memperoleh keuntungan.
Divestasi menghasilkan keuntungan yang lebih baik bagi perusahaan karena
divestasi merupakan usaha untuk menjual bisnis agar dapat memperoleh uang. Sebagai contoh, CSX Corporation melakukan
divestasi untuk berfokus pada bisnis utamanya yaitu pembangunan rel kereta api
serta bertujuan untuk memperoleh keuntungan sehingga dapat membayar hutangnya
pada saat ini.
·
Motif ketiga bagi divestasi adalah kadang-kadang dipercayai bahwa nilai
perusahaan yang telah melakukan divestasi (menjual bisnis tertentu mereka)
lebih tinggi daripada nilai perusahaan sebelum melakukan divestasi. Dengan kata
lain, jumlah nilai aset likuidasi pribadi perusahaan
melebihi nilai pasarbila dibandingkan dengan perusahaan pada saat
sebelum melakukan divestasi. Hal ini memperkuat keinginan perusahaan untuk
menjual apa yang seharusnya bernilai berharga daripada terlikuidasi pada saat
sebelum divestasi.
·
Motif keempat untuk divestasi adalah unit bisnis tersebut tidak
menguntungkan lagi. Semakin jauhnya unit bisnis yang dijalankan dari core
competence perusahaan, maka kemungkinan gagal dalam operasionalnya semakin
besar.
3. Metode divestasi
Beberapa perusahaan menggunakan teknologi untuk memfasilitasi proses
divestasi beberapa divisi. Mereka mempublikasikan informasi tentang divisi
mana saja yang ingin mereka jual pada situs resmi mereka sehingga dapat dilihat
oleh perusahaan lain yang sekiranya tertarik untuk membeli divisi tersebut.
Sebagai contoh, Alcoa telah mendirikan sebuah online showroom yang
menampilkan divisi yang mereka jual. Dengan melakukan komunikasi secara online,
Alcoa telah mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk membiayai divisi yang
bergerak pada hotel, usaha transportasi, dan urusan pertemuan.
4. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Bahasa Inggris: Rights Issue) atau disingkat HMETD
dalampasar modal Indonesia adalah hak yang diperoleh para pemegang saham yang namanya telah
terdaftar dalam daftar pemegang saham suatu perseroan terbatas untuk menerima penawaran terlebih dahulu
apabila perusahaan sedang menjalani proses emisi atau pengeluaran saham-saham dari saham portopel atau
saham simpanan. Hak tersebut diberikan dalam jangka waktu 14 hari terhitung
sejak tanggal penawaran dilakukan dan jumlah yang berhak diambil seimbang
dengan jumlah saham yang mereka miliki secara proporsional.
5. Kebangkrutan.
Kebangkrutan adalah ketidakmampuan yang dinyatakan secara legal oleh individu
atau organisasi untuk membayar kreditur mereka.
2. Estimasi Penjualan
Estimasi
penjualan merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu perusahaan.
Penyusunan perencanaan keuangan apabila disajikan dengan benar, maka informasi
tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan
usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan keuangan dilakukan tepat maka pihak
manajemen perusahaan dapat berusaha secara maksimal untuk pencapaian tujuan
yang telah di tentukan.
3. Estimasi Produksi
Biaya produksi atau Harga
Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured) merupakan kumpulan dari biaya-biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai menjadi barang
jadi.
Biaya-biaya tersebut terdiri dari:
o
Biaya Bahan Baku (disingkat BBB)
o
Biaya Tenaga Kerja Langsung ( disingkat BTKL)
o
Biaya Overhead Pabrik (disingkat BOP)
4. Estimasi Pembelian Bahan Langsung
Estimasi ini didapatkan
melalui pembelian barang secara langsung, baik berupa langsung maupun sistem online. estimatis
ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli. karena penjual bisa
memprodukan barang dagangannya dengan cara sistem online, dan si
pembeli juga dapat lebih menghuntungkan dan menghematkan. Karena pembeli tidak
perlu meluangkan waktu yang lama untuk datang dan pergi ke sana. Cukup hanya
dengan berada di depan komputer dan memilih barang mana yang akan di belinya.
lalu mentransferkan jumlah uang yang sudah tertera, dengan cara seperti itu
pihak pembeli maupun pihak penjual dapat memperolehkan keuntungan.
5. Estimasi Pemakaian Bahan Langsung
Pemakaian
bahan langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku, bahan
pembantu dan bahan penunjang produksi dimana akan digunakan pada waktu dekat.
6. Upah Langsung
Upah
yang diberikan secara langsung kepada para pekerja setelah mereka melakukan apa
yang menjadi kewajiban mereka sebagai pekerja.
Biaya
manufaktur yang mudah dilacak keberadaannya dalam produk yang dibuat , misalkan
; 1unit meja belajar menyerap biaya kerja sebesar Rp. 250.000,- per unit .
Selain upah langsung dalam proses produksi sering terjadi pembayaran untuk upah
tidak langsung ( indirect labor ) , misalkan ; upah pemeliharaan mesin pabrik ,
penangan material , insinyur dan lainnya . Pos biaya tersebut masuk ke kategori
biaya umum pabrik ( factory overhead ) Upah langsung tersebut
berupa biaya variabel ( variable costs ) . Saat ini banyak perusahaan membayar
para karyawan pabriknya dengan sistem gaji tetap ( fixed salary ) per bulan.
7. Estimase Beban Fabrikase
Estimasi bahan pabrikase merupakan estimasi yang
didapatkan dari perhitungan beban pabrikase. Beban Pabrikase adalah sebagai
berikut :
1.
Bahan langsung (Direct
Materials)
Adalah
semua bahan yang membentuk bagian integral dari barang jadi.
Contoh :
Biaya pembelian Kayu di perusahaan meubel.
2.
Tenaga Kerja Langsung (Direct
Labor)
Adalah
tenaga kerja yang dikerahkan untuk mengubah bahan langsung menjadi barang jadi.
Contoh :
Biaya untuk pembayaran pegawai yang membuat meja.
3.
Biaya Overhead Pabrik
a. Bahan Tidak Langsung
Adalah
bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk, tetapi pemakaiannya
sedemikian kecil.
Contoh :
Biaya untuk pembelian amplas, paku, lem.
b. Tenaga Kerja Tidak Langsung
Tenaga
kerja yang dikerahkan secara tidak langsung mempengaruhi pembuatan barang jadi.
Contoh :
Biaya untuk membayar pengawas/mandor.
c. Biaya Tidak Langsung Lainnya
Contoh :
Biaya telepon, listrik, air dll.
8. Estimasi Harga Pokok Penjualan
HPP adalah biaya yang masuk ke
dalam menciptakan produk yang menjual perusahaan, sehingga biaya hanya
dimasukkan dalam mengukur adalah mereka yang secara langsung terkait dengan
produksi produk. Sebagai contoh, HPP untuk mobil itu akan meliputi biaya
material untuk bagian-bagian yang masuk ke dalam membuat mobil bersama dengan
biaya tenaga kerja yang digunakan untuk menempatkan mobil bersama. Biaya
pengiriman mobil ke dealer dan biaya tenaga kerja yang digunakan untuk menjual
mobil akan dikecualikan. Biaya tepat dimasukkan dalam perhitungan HPP akan
berbeda dari satu jenis bisnis yang lain.
Biaya barang dikaitkan dengan
produk-produk sebuah perusahaan dibebankan sebagai perusahaan yang menjual
barang-barang ini. Ada beberapa cara untuk menghitung HPP, tetapi salah satu
cara yang lebih mendasar adalah mulai dengan persediaan awal periode dan
tambahkan jumlah pembelian selama periode kemudian dikurangi dengan persediaan
akhir.Perhitungan ini memberikan jumlah persediaan atau, lebih khusus, biaya
persediaan ini, dijual oleh perusahaan selama periode. Karena itu, jika sebuah
perusahaan dimulai dengan $ 10 juta di persediaan, membuat $ 2 juta dalam
pembelian dan berakhir periode dengan $ 9 juta dalam persediaan, biaya
perusahaan barang untuk periode yang akan menjadi $ 3 juta ($ 10.000.000 + $ 2
juta - $ 9 juta).
9. Estimasi Beban Penjualan
Estimasi
beban penjualan adalah perhitungan mengenai beban yang ditanggung oleh penjual
karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau penjual
seakan dirugikan oleh pihak-pihak tertentu. Misalkan beban pajak, kerusakan
barang-barang yang membuat perusahaan mengurangi penjualannya.
10.
Estimasi
Beban Administrasi
Estimasi
beban administrasi adalah perhitungan mengenai beban-beban administrasi yang
akan ditanggung perusahaan sehingga dapat memperkirakan arus kas yang akan
keluar dan mempersiapkan langkah-langkah yang lebih maju demi tercapainya
tujuan perusahaan yang terbaik.
11.
Estimasi
Laba Rugi
Estimasi laba rugi dapat
dilakukan dengan melihat rekening-rekening laporan laba rugi.Rekening-rekening
laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan,
biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan pada suatu periode
tertentu, yaitu meliputi:
a.
Laba
merupakan kenaikan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari
pendapatan operasional perusahaan.
b.
Rugi yaitu merupakan penurunan modal saham
yang diakibatkan dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu
periode tertentu.
Teknik Analisis Data Dalam
teknik analisis data yang akan dilakukan terdiri dari beberapa langkah yang
akan di lakukan yaitu:
Ø
Peramalan Penjualan
Untuk menyusun peramalan keuangan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode regresi linier dan model-model yang terkomputerisasi. Analisis regresi merupakan metode umum yang digunakan untuk meramalkan kebutuhan-kebutuhan keuangan dan tidak terlalu mudah untuk terkena perangkap potensial dan metode prosentase penjualan.
Pada analisis regresi ini, persamaan yang digunakan adalah :
Untuk menyusun peramalan keuangan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode regresi linier dan model-model yang terkomputerisasi. Analisis regresi merupakan metode umum yang digunakan untuk meramalkan kebutuhan-kebutuhan keuangan dan tidak terlalu mudah untuk terkena perangkap potensial dan metode prosentase penjualan.
Pada analisis regresi ini, persamaan yang digunakan adalah :
Y
= a + bX
Keterangan
:
Y =
adalah variabel dependen
a = adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)
b = adalah kemiringan (slope) kurva linier
X = adalah variabel independen.
a = adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)
b = adalah kemiringan (slope) kurva linier
X = adalah variabel independen.
Persamaan
di atas dapat digunakan untuk menaksir nilai Y, jika nilai a, b, dan X
diketahui. Nilai a merupakan nilai Y yang dipotong oleh kurva linier pada sumbu
vertikal Y (a adalah nilai Y, bila X=0).
Nilai b
adalah kemiringan (slope) kurva linier yang menunjukkan besarnya
perubahan nilai Y sebagai akibat perubahan setiap unit nilai X. besarnya nilai
a dan b konstan sepanjang kurva linier.
1. Tingkat Pertumbuhan Penjualan
Adapun
persamaan yang digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan penjualan :
Gt = Tingkat Pertumbuhan Penjualan
SRt= Penjualan pada tahun t
Gt = Tingkat Pertumbuhan Penjualan
SRt= Penjualan pada tahun t
SRt-1=
Penjualan pada tahun t-1
12.
Estimasi
Kas
Estimasi Kas adalah laporan keuangan yang
menunjukan berapa uang yang di punyai oleh perusahaan itu, karena dengan adanya
kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada, apakah
perusahan tersebut memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan
memeproleh penurunan kas. Atau secara lebih sederhana dapat dismpulkan estimasi
kas merupakan kas bersih yang keluar dan masuk ke dalam suatu perusahaan.
Kesimpulan
Teknik
Analisis Meramalkan Kas Perusahaan adalah teknik untuk mengetahui keadaan
sehat atau tidaknya kas pada perusahaan di masa mendatang ataupun sekarang. Informasi
penting di perusahaan yang perlu diketahui oleh publik, antara lain laporan
keuangan perusahaan. Pada saat ini pemaparan laporan keuangan perusahaan
tahunan (annual report) yang disampaikan kepada publik baru berjalan di
perusahaan yang sudah go public atau terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ)
maupun Bursa Efek Surabaya (BES). Semakin tinggi tingkat keterbukaan atas
laporan keuangan perusahaan maka seharusnya semakin rendah pula kemungkinan
terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Defisit
adalah istilah dalam Neraca Perdagangan dimana nilai ekspor suatu negara lebih
kecil dari nilai impor suatu negara. Indonesia harus belajar dari defisit
neraca perdagangan ini dan yang lalu-lalu. Ketergantungan akan tingkat harga
komoditas menjadi salah satu faktor penentu kebijakan ekonomi yang diambil oleh
pemerintah dalam mengatasi masalah defisit neraca perdagangan. Jangka
panjangnya defisit neraca perdagangan juga akan berujung pada penurunan nilai
cadangan devisa yang digunakan untuk mengendalikan nilai kurs rupiah.
Referensi
0 komentar:
Posting Komentar