Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil
Nurul Utami / 25216639 / IT
022234
Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas rangkuman pada mata kuliah
Pengantar Bisnis (softskill). Dengan tugas ini diharapkan penulis dapat
menganalisis bentuk peluang bisnis kewirausahaan, serta usaha kecil yang akan
digunakan dalam kondisi tertentu. Materi yang akan dibahas dalam penulisan ini
antara lain pengertian kewiraswastaan, wiraswasta, dan wiraswastawan. Perusahaan
kecil dalam lingkungan perusahaan, perkembangan franchising di Indonesia,
ciri-ciri perusahaan kecil, dan perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis
kecil. Metode penulisan yang digunakan adalah tinjauan teori dari berbagai
sumber bacaan yang tersedia di web.
Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil
1. Kewiraswastaan
1.1 Kewiraswastaan, Wiraswasta, dan Wiraswastawan
Pengertian Kewiraswastaan
Kewiraswastaan adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk
beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha
untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya
yang dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan kompensasi
dalam bentuk keuntungan di samping juga kepuasan. Bidang usaha atau perusahaan
yang dibangun oleh seseorang dengan kepribadian tertentu (wiraswastawan/entrepreneur) sebagai
alternative penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal itu, kita
sebut wiraswasta.
Pengertian Wiraswasta
Wiraswasta adalah orang yang berani bersikap, berfikir
dan bertindak menurut kemampuan dan keberanian untuk menciptakan pekerjaan
sendiri, mencari nafkah dan berkarir dengan sikap mandiri. Seseorang yang
memiliki dorongan untuk menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu
dan kegiatan, disertai modal dan resiko, serta menerima balas jasa dan kepuasan
serta kebebasan pribadi atas usahanya tersebut.
Unsur-Unsur Wiraswasta
Unsur penting dalam membangun
sebuah wiraswasta ialah keberanian, keutamaan,
kekuatan. Keberanian memiliki arti dimana kita harus memiliki
keberanian dalam menjalankan suatu usaha, berani mengambil sebuah keputusan,
dan berani mengambil resiko yang harus ditanggungnya. Keutamaan memiliki
arti dimana kita harus menekuni bidang usaha yang kita jalankan, kita tidak
boleh terbata-bata dalam menjalankan suatu usaha, karena bila terjadi seperti
itu, itu semua hanya membuang-buang waktu, materi, dan ikiran
kita. Kekuatan memiliki arti dimana bila kita menjadi wiraswastawan,
kita harus memiliki kekuatan sendiri, kita tidak boleh mengandalkan bantuan
orang lain, dan kita harus mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
Pengertian Wiraswastawan
Wiraswastawan adalah orang yang mempunyai
kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan
sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan darinya serta
mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan.
Peranan Wiraswastawan
- Memimpin usaha secara teknis maupun ekonomis
dengan berbagai aspek fungsional
- Mencari keuntungan bisnis
- Membawa perusahaan ke arah kemampuan
- Memperkenalkan hasil produksi baru
- Memperkenalkan cara produksi yang lebih maju
- Membuka pasar
- Merebut sumber bahan mentah maupun bahan
setengah jadi
- Melaksanakan bentuk oraganisasi perusahaan baru
2. Perusahaan Kecil
Perusahaan Kecil dalam Lingkungan Perusahaan
Perusahaan kecil memegang
peranan penting dala komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di beberapa Negara
maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukkan bahwa komunitas
perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang
produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainnya. Seringkali dari
perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting
dala kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang
ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan
lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu
dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi
perusahaan raksasa.
Perkembangan Franchising di Indonesia
Waralaba (franchise) sebenarnya merupakan suatu sistem
bisnis yang telah lama dikenal oleh dunia, dimana untuk pertama kalinya
diperkenalkan oleh perusahaan mesin jahit Singer di Amerika Serikat, pada tahun
l851, yang kemudian diikuti oleh General Motors Industry pada tahun l898. Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami
berbagai penyempurnaan terutama di tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi
waralaba sebagai format bisnis (business format) atau sering pula disebut
sebagai waralaba generasi kedua. Perkembangan sistem waralaba yang demikian
pesat terutama di negeri asalnya, Amerika Serikat menyebabkan waralaba digemari
sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35 persen dari
keseluruhan usaha ritel yang ada di AS. Sedangkan di Kerajaan Inggris (UK)
berkembangnya waralaba dirintis oleh J Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden
Egg, pada dekade 60-an. Format bisnis waralaba memang tak dapat dipungkiri
eksistensinya dan digemari oleh pengusaha-pengusaha mengingat kecilnya risiko
kegagalan yang mungkin timbul dalam menjalankan usaha khususnya bagi
pengusaha-pengusaha pemula. Bahkan dibanyak negara, kegagalan usaha yang
mempergunakan format bisnis waralaba prosentasenya tidak lebih dari satu digit. Di Indonesia, waralaba sebagai format bisnis mulai
dikenal pada awal dekade 80-an, seiring masuknya waralaba asing disektor usaha
rumah makan siap saji (fast food chain restaurant) antara lain, KFC, Pioneer
Take Out, Texas Church, dan lain-lainnya. Jaringan bisnis ini berkembang sangat
pesat dalam waktu yang singkat, bahkan menurut data di Deperindag RI hingga
tahun l997 (sebelum terjadinya Krisis Moneter) telah terdaftar lebih dari 250
perusahaan sebagai penerima waralaba (franchisee) dari suatu waralaba asing,
dan tersebar di beberapa bidang usaha, antara lain;
1) rumah makan/restoran
2) jasa pemasaran
3) hotel
4) toko buku dan toko cindera mata
5) minimarket
6) persewaan kendaraan
7) pusat kebugaran dan perawatan tubuh
8) penata rambut, salon kecantikan, dll.
Di sisi lain, perusahaan lokal yang telah
mengembangkan usahanya dengan mempergunakan format bisnis waralaba jumlahnya
tidaklah sebanyak waralaba asing banyak atau hanya sekitar 10 persen dari
jumlah waralaba asing yang ada di Indonesia. Perusahaan lokal tersebut antara
lain; Es Teller 77, CFC, ILP, LIA, Lutuye Salon, Rudy Hadisuwarno, Indomaret
dan lain-lainnya. Sebagaimana diuraikankan dimuka, Waralaba sebagai
format bisnis mulai di kenal di Indonesia pada awal tahun 1980, dibidang
Restoran Siap Saji ( Fast Food Restaurant ), seperti KFC, Pioneer Take out.
Sedangkan Franchise (waralaba) generasi pertama yang cenderung disebut lisensi
memang telah lebih dahulu dikenal, antara lain seperti; Coca-cola,
obat-obatan,dsb. Perkembangan Waralaba di Indonesia, khususnya di
bidang rumah makan siap saji sangat pesat. Hal ini ini dimungkinkan karena para
pengusaha kita yang berkedudukan sebagai penerima waralaba ( franchisee )
diwajibkan mengembangkan bisnisnya melalui master franchise yang diterimanya
dengan cara mencari atau menunjuk penerima waralaba lanjutan. Dengan
mempergunakan sistem piramid atau sistem sel suatu jaringan format bisnis
waralaba berekspansi.Bahkan dari data Deperindag RI, hingga tahun 1997 telah
tedaftar sekitar 250 perusahaan penerima Waralaba dimana hampir 70 persennya
bergerak di bidang restoran siap saji. Pesatnya perkembangan Waralaba daerah
perkotaan di Indonesia, karena didukung oleh jumlah populasi yang tinggi dan
daya beli yang baik, disamping pola makan masyarakat bisnis (middle-up) yang
cenderung makan diluar rumah.
Ciri-Ciri Perusahaan Kecil
·
Manajemen berdiri sendiri.
Biasanya para manajer perusahaan adalah pemiliknya juga, dengan predikat yang
disandang mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan mengambil keputusan.
·
Investasi modal
terbatas. Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh seorang
pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan
relative kecil.
·
Daerah operasinya
local. Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu lingkungan
yang berdekatan dengan letak perusahaan.
·
Ukuran secara keseluruhan
relative kecil ( penyelenggara di bidang operasinya tidak dominant).
Kelemahan Perusahaan Kecil
1 . Resiko usaha ditanggung oleh si pemilik
2 . Kurangnya informasi dalam menjalankan bisnis
3 . Pembagian kerja tidak proposional
4 . Tidak ada perencanaan mengenai anggaran
5 . Tidak pernah melakukan studi kelayakan
2 . Kurangnya informasi dalam menjalankan bisnis
3 . Pembagian kerja tidak proposional
4 . Tidak ada perencanaan mengenai anggaran
5 . Tidak pernah melakukan studi kelayakan
Kelebihan Perusahaan Kecil
1. Manajemen
perusahaan lebih dapat terkontrol
2. Prosedur hukumnya sederhana
3. Bebas dalam menentukan barang atau jasa yang diproduksi
4. Pemilik dapat menerima seluruh laba
5. Pendistribusian barang ataupun pengenalan produk lebih mudah
2. Prosedur hukumnya sederhana
3. Bebas dalam menentukan barang atau jasa yang diproduksi
4. Pemilik dapat menerima seluruh laba
5. Pendistribusian barang ataupun pengenalan produk lebih mudah
Perbedaan antara Kewirausahaan dan Bisnis Kecil
Kewirausahaan
: pelaku bisnis yang menerima resiko maupun peluang yang ada karena manciptakan
dan mengoperasikan bisnis baru. yang membedakan adalah visi, aspirasi dan
strategi.
Bisnis kecil : tidak mempunyi rencana untuk pertumbuhan
pertumbuhan yang hebat dan hanya mencari pendapatan yang aman dan nyaman.
Wirausahawan termotivasi untuk tumbuh berekspansi
dan membangun yang artinya berani menanggung resiko. Perbedaan dari kewirausahaan dan bisnis
sangat mendasar. Pada umumnya kewirausahawaan memiliki badan hukum
yang jelas, sedangkan bisnis kecil jarang yang memiliki badan hukum
yang jelas. Selain itu, bisnis kecil sangat bergantung pada lingkungan
pasar. Dari sistem managerialnya pun berbeda, sistem managerial kewirausahawan
lebih baik dibandingkan sistem bisnis kecil. Kewirausahawan lebih meningkatkan
hasil dari suatu produknya, sedangkan bisnis kecil lebih meningkatkanpada laba
yang akan didapatkan.
Kesimpulan
Enterpreneurship adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk
beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha
untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil.
Pengertian wiraswastawan
menunujuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan
manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk :