Manajemen
dan Organisasi
Nurul Utami
25216639
IT-022234
Tulisan
ini dibuat untuk memenuhi tugas rangkuman pada mata kuliah Pengantar Bisnis
(softskill). Dengan tugas ini diharapkan penulis mampu mengidentifikasi
macam-macam bentuk badan usaha dan implementasi pada setiap badan usaha yang
akan dipilih berdasarkan kondisi tertentu. Materi yang akan dibahas dalam
penulisan ini antara lain mengenai bentuk yuridis perusahaan seperti perusahaan
perseroan, firma, perseroan komanditer, BUMN, dan koperasi. Lembaga keuangan
meliputi bank dan bukan bank. Serta kerjasama, penggabungan, dan ekspansi. Metode penulisan yang digunakan adalah
tinjauan teori dari berbagai sumber bacaan yang tersedia di web.
1. Manajemen
1.1
Pengertian dan Peranan Manajemen
Manajemen adalah suatu seni dalam ilmu dan proses
pengorganisasian seperti perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan
pengendalian atau pengawasan. Dalam pengertian manajemen sebagai seni karna
seni berfungsi dalam mengujudkan tujuan yang nyata dengan hasil atau manfaat
sedangkan manajemen sebagai ilmu yang berfungsi menerangkan fenomena-fenomena,
kejadian sehingga memberikan penjelasan yang sebenarnya.
Manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu "Manage" yang berarti, mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan, memimpin. Sedangkan Pengertian Manajemen secara etimologis adalah seni melaksanakan dan mengatur. Pengertian manajemen juga dipandang sebagai disiplin ilmu yang mengajarkan proses mendapatkan tujuan organisasi dalam upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik organisasi. Orang yang melakukan manajemen disebut dengan manajer.
Manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu "Manage" yang berarti, mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan, memimpin. Sedangkan Pengertian Manajemen secara etimologis adalah seni melaksanakan dan mengatur. Pengertian manajemen juga dipandang sebagai disiplin ilmu yang mengajarkan proses mendapatkan tujuan organisasi dalam upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik organisasi. Orang yang melakukan manajemen disebut dengan manajer.
Selain kategori besar
manajemen, manajer pada berbagai tingkat hirarki memiliki peran manajerial yang
berbeda. Seorang peneliti. Henry Mintzberg, mengkategorikan peran seorang
manajer dan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis utama, yaitu :
·
Peran Decisional, membutuhkan manajer
yang merencanakan strategi dan memanfaatkan sumber daya.
·
Peran Interpersonal, memerlukan
manajemen untuk mengarahkaan dan mengawasi karyawan dan organisasi.
·
Peran Informasi adalah
mereka dimana para manajer memberikan dan mengirimkan informasi.
1.2
Latar Belakang Sejarah Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan
diterima secara universal. Secara etimologi kata manajemen mungkin berasal dari
bahasa Italia (1561)maneggiare yang berarti
"mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang
berasal dari bahasa latin manus yang berati "tangan".
Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti "kepemilikan
kuda" (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan
kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa
Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Banyak kesulitan yang terjadi
dalam melacak sejarah manajemen. Beberapa orang melihat (dengan definisi)
sebagai konseptualisasi modern akhir. Dalam istilah tersebut manajemen tidak
memiliki sejarah pra-modern, hanya merupakan pertanda. Beberapa orang lainnya,
mendeteksi aktivitas mirip-manajemen di masa pra-modern. Beberapa penulis juga
melacak pemikiran manajemen pada perdagang-pedangang dari Sumeria dan pembangun
piramida Mesir. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20
tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang—tanpa
memedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—yang merencanakan apa yang
harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan
mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin
bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana. Praktik-praktik manajemen
lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venisia, Italia, yang
ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan di sana. Penduduk Venesia
mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang
lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata
Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal dan pada tiap-tiap
perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut.
1.3
Fungsi dan Proses Manajemen
Aspek yang dikelola oleh manajemen mencakup produksi,
pemasaran, SDM dan keuangan , dan sumbr daya lainnya. Fungsi-fungsi dasar
manajemen dapat diringkas menjadi empat fungsi dasar manajemen, yaitu :
·
Perencanaan
Fungsi perencanaan mencakup, penetapan sasaran, penetapan
strategi, menyusun rencana untuk memadukan dan mengkoordinasikan sejumlah
kegiatan untuk mencapai sasaran.
·
Pengorganisasian
Fungsi ini mencakup, apa yang harus dilakukan, bagaimana
cara melakukannya, siapa yang harus melakukannya, dan siapa kepada siapa harus
melapor.
·
Memimpin
Tugas seorang manajer adalah bekerja melalui orang lain.
Fungsinya adalah mengarahkan dan memotivasi, memengaruhi individu atau tim
untuk bekerja sama, dan mencari komunikasi yang efektif untuk menyelesaikan
konflik.
·
Mengendalikan
Fungsi ini menjamin sesuatu berjalan sesuai dengan
semestinya, dengan cara memantau dan menilai kinerja dengan membandingkan
kinerja aktual dengan sasaran yang telah ditetapkan.
Fungsi-fungsi manajemen
diatas bertujuan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam organisasi.
Belakangan ini para manajer mengubah cara mereka
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Perubahan ini diwujudkan dalam perbedaan
antara manajemen “lama” dan manajemen “baru”. Manajer gaya lama menganggap diri
mereka sebagai boss, sedangkan manajer gaya baru menganggap diri mereka sebagai
sponsor, pemimpin kelompok atau konsultan internal. Beberapa perbedaan lainnya
adalah manajer gaya lama mengambil keputusannya sendiri, dan manajer gaya baru
mendengarkan masukan dari orang lain dalam pengambilan keputusan. Akibatnya
manajer gaya lama bekerja lebih lama sedangkan manajer gaya baru bekerja lebih
mengutamakan hasil.
Perubahan-perubahan dalam manajemen tersebut tidak
membuat fungsi manajemen klasik menjadi kuno, sehingga fungsi manajemen
gabungan antara manajemen gaya baru dan gaya lama adalah sebagai berikut:
o Membuat sesuatu terjadi (making things happen).
o Menghadapi persaingan (meeting the competition).
o Mengorganisir orang, proyek, dan proses (organizing
people, project, & process).
o Memimpin (leading)
Fungsi-fungsi tersebut tidak menggantikan fungsi yang
lama, tetapi dibangun di atasnya. Pertama, ‘membuat sesuatu terjadi’ merupakan
gabungan dari fungsi merencanakan(planning) dan mengendalikan (controlling).
Untuk ‘membuat sesuatu terjadi’, kita harus merencanakan bagaimana mencapai
sasaran yang kita inginkan, mengelola informasi, dan mengendalikan kinerja
serta melakukan tindakan koreksi jika terjadi penyimpangan. Kedua, ‘menghadapi
persaingan’ mencerminkan pentingnya adaptasi dan pembaharuan agar tetap
bersaing di tengah pasar global yang terus berkembang seperti saat ini. Ketiga,
tanpa mempertimbangkan dalam ‘mengorganisir orang, proyek, dan proses’ maka
perubahan yang berskala besar tidak akan berhasil (tidak dapat membuat sesuatu
terjadi). Terakhir, ‘memimpin’ dengan memperhatikan kesejahteraan karyawannya,
merayakan keberhasilan sebuah kontrak baru bersama karyawan, dan sangat
memperhatikan keinginan dan aspirasi karyawan merupakan suatu gaya memimpin
yang menyenangkan hati karyawan. Pada akhirnya karyawan termotivasi dan membuat
suatu produktivitas yang tinggi sebagai bukti kesetiaan dan dukungannya.
Proses manajemen adalah serangkaian kegiatan dan
keputusan seorang manajer sewaktu merancang, mengatur, mengorganisasi,
memimpin, atau melaksanakan kegiatan usaha dan mengendalikan usahanya.
1.4
Ciri-Ciri Manajer Profesional
Manajer profesional adalah harapan semua organisasi
bisnis. Seorang manajer profesional bisa membawa kemajuan bagi organisasi
bisnis. Maka manajer profesional adalah Seorang manajer profesional setidaknya
harus memenuhi beberapa persyaratan pokok berikut ini:
1.
Mempunyai pengetahuan dan
wawasan yang luas tentang bidang bisnis dan organisasi yang ditanganinya.
2.
Mempunyai kepribadian
yang baik dan tangguh sesuai dengan norma-norma yang berlaku secara umum di
masyarakat. Seorang manajer profesional harus seorang yang mempunyai budi
pekerti yang luhur. Perilaku seorang manajer harus sesuai dengan nilai-nilai
positif. Dengan demikian, sumber daya manusia yang berkualitas adalah syarat
penting yang harus dimiliki oleh seorang manajer profesional.
3.
Mempunyai pengalaman yang
luas dalam bidang bisnis yang dijalankannya. Pengetahuan yang luas disertai
dengan pengalaman yang luas adalah senjata utama bagi keefektifan kerja seorang
manajer profesional.
4.
Mempunyai kemampuan
bersosialisasi yang baik. Tugas seorang manajer adalah mengurus orang-orang
yang ada di bawahnya. Tanpa kemampuan sosialisasi yang baik, tidak mungkin akan
tercapai suatu hubungan yang saling menguntungkan antara atasan dan bawahan.
Kemampuan sosialisasi sangat penting untuk mengarahkan bawahan menuju
tercapainya tujuan organisasi.
5.
Mempunyai kemampuan
manajerial yang memadai. Kemampuan manajerial adalah pengetahuan utama yang
harus dimiliki oleh seorang manajer profesional. Kemampuan ini bisa dipelajari
di sekolah-sekolah formal atau melalui kursus atau melalui buku-buku manajemen.
Ilmu manajerial yang hebat akan menjadi nilai lebih yang sangat bagus bagi
seorang manajer untuk dapat menjalankan organisasi secara efektif dan efisien.
Ciri-ciri dan karakteristik Manajer Profesional
Ciri karakteristik seorang manajer profesional dapat diuraikan sebagai berikut :
Ciri karakteristik seorang manajer profesional dapat diuraikan sebagai berikut :
1.
Menantang Proses
Setiap kasus kepemimpinan
yang terbaik selalu melibatkan satu jenis tantangan. Apapun tantangannya, semua
kasus melibatkan perubahan dari statusquo. Tidak ada satu orang pun yang
menyatakan telah melakukan yang terbaik secara pribadi dengan terus
mempertahankan banyak hal tetap sama. Singkatnya, semua pemimpin menantang
proses.
2.
Mengilhamkan Wawasan
Bersama
Pemimpin mengilhamkan
wawasan bersama. Mereka melayangkan pandangan ke seberang cakrawala waktu,
membayangkan kesempatan menarik yang disediakan setelah mereka dan peserta
mereka sampai pada tujuan yang jauh ini.
3.
Memungkinkan Orang Lain
Bisa Bertindak
Pemimpin teladan menarik
dukungan dan bantuan semua orang yang harus membuat kegiatan berjalan. Dengan
satu cara, pemimpin melibatkan mereka yang harus hidup dengan hasilnya, dan
mereka memungkinkan orang lain bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Mereka
memungkinkan orang lain bisa bertindak.
4.
Menjadi Penunjuk Jalan
Pemimpin berjalan
terlebih dahulu. Mereka memberikan contoh dan membina komitmen melalui tindakan
sehari-hari yang sederhana, yang menciptakan kemajuan dan momentum. Pemimpin
menjadi penunjuk jalan melalui contoh pribadi dan pelaksaanaan yang penuh
pengabdian.
5.
Mendorong Hati
Usaha mendaki ke puncak
berat dan lama. Orang jadi kehabisan tenaga, frustasi dan kehilangan semangat.
Mereka sering tergoda untuk menyerah. Pemimpin mendorong hati peserta mereka
untuk jalan terus.
1.5
Keterampilan Manajemen yang dibutuhkan
Dalam sebuah organisasi, keberadaan seorang
pemimpin atau manajer mutlak diperlukan. Hal ini dikarenakan dalam organisasi
atau perusahaan haruslah ada seseorang yang dapat memimpin, mendorong, dan
menjadi panutan anak buahnya. Pemimpin atau manajer ini merupakan sosok yang
bekerja melalui orang lain untuk mencapai apa yang menjadi visi dan misi
perusahaan/organisasi dengan mengkoordinasikan berbagai kegiatan yang ada dalam
organisasinya.Karena peran utama seorang manajer adalah untuk memimpin,
memotivasi, dan mendorong karyawan untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan
organiasi, maka setiap manajer harus memiliki ketrampilan dasar di bidang
manajemen bisnis agar dapat mengelola timnya secara efektif. Untuk dapat meraih
apa yang menjadi tujuan perusahaan/organisasi, seorang manajer harus mampu
merencanakan, mengatur, dan mengendalikan sumber daya yang ada, termasuk sumber
daya manusia. Sehingga penting bagi seorang manajer untuk memiliki skill dan
kualitas yang mumpuni agar dapat melakukan tugasnya dengan baik.
Beberapa skil yang harus dimiliki oleh seorang
manajer adalah :
1. Ketrampilan
konseptual
Hal ini terkait dengan kemampuan dalam membuat konsep, ide dan menyampaikan gagasan untuk kemajuan perusahaan. Ide-ide tersebut dituangkan dalam rencana kegiatan atau sering disebut rencana kerja. Selain itu manajer hendaklah juga memiliki visi ke depan, misi yang jelas, program kerja yang aktual, serta menjaga competitive advantage dalam organisasi.
Hal ini terkait dengan kemampuan dalam membuat konsep, ide dan menyampaikan gagasan untuk kemajuan perusahaan. Ide-ide tersebut dituangkan dalam rencana kegiatan atau sering disebut rencana kerja. Selain itu manajer hendaklah juga memiliki visi ke depan, misi yang jelas, program kerja yang aktual, serta menjaga competitive advantage dalam organisasi.
2. Ketrampilan komunikasi
Seorang manajer harus mampu berinteraksi dengan baik dengan banyak orang. Saat berkomunikasi dengan bawahan, maka dia harus dapat berkomunikasi secara persuasif dan bersahabat. Ketika berkomunikasi dengan rekan kerja harus saling menghormati dan saat berkomunikasi dengan jajaran manajemen dan konsumen, dia harus dapat melayaninya dengan baik. Menjaga komunikasi yang baik dengan semua orang akan mendorong orang-orang disekitarnya menjadi tim terbaiknya.
Seorang manajer harus mampu berinteraksi dengan baik dengan banyak orang. Saat berkomunikasi dengan bawahan, maka dia harus dapat berkomunikasi secara persuasif dan bersahabat. Ketika berkomunikasi dengan rekan kerja harus saling menghormati dan saat berkomunikasi dengan jajaran manajemen dan konsumen, dia harus dapat melayaninya dengan baik. Menjaga komunikasi yang baik dengan semua orang akan mendorong orang-orang disekitarnya menjadi tim terbaiknya.
3. Ketrampilan teknis
Memiliki kemampuan dalam bidang informasi teknologi atau bidang lainnya merupakan keunggulan atau nilai lebih bagi seorang manajer. Memiliki ketrampilan teknis merupakan bekal yang harus dimiliki oleh seorang manajer, sehingga dia tidak hanya memahami konsep, namun juga dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi.
Memiliki kemampuan dalam bidang informasi teknologi atau bidang lainnya merupakan keunggulan atau nilai lebih bagi seorang manajer. Memiliki ketrampilan teknis merupakan bekal yang harus dimiliki oleh seorang manajer, sehingga dia tidak hanya memahami konsep, namun juga dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi.
4. Ketrampilan manajemen waktu
Seorang manajer harus mampu mengalokasikan waktu untuk mendapatkan hasil yang optiomal. Kemampuan ini akan diuji pada saat menyusun rencana sebuah project, dimana tidak hanya masalah manajemen waktu saja yang harus diperhatikan, tapi juga membuat skala prioritas.
Seorang manajer harus mampu mengalokasikan waktu untuk mendapatkan hasil yang optiomal. Kemampuan ini akan diuji pada saat menyusun rencana sebuah project, dimana tidak hanya masalah manajemen waktu saja yang harus diperhatikan, tapi juga membuat skala prioritas.
5. Ketrampilan membuat keputusan
Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan dapat meninjau secara komprehensif, termasuk memberikan solusi dalam memecahkan masalah adalah ketrampilan yang harus dimiliki setiap manajer. Mengambil keputusan hendaklah tidak dilakukan dengan terburu-buru, namun seringkali manajer harus mengambil keputusan dengan cepat di saat yang mendesak.
Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan dapat meninjau secara komprehensif, termasuk memberikan solusi dalam memecahkan masalah adalah ketrampilan yang harus dimiliki setiap manajer. Mengambil keputusan hendaklah tidak dilakukan dengan terburu-buru, namun seringkali manajer harus mengambil keputusan dengan cepat di saat yang mendesak.
6. Ketrampilan kepemimpinan
Manajer harus benar-benar menjadi seorang pemimpin dan tidak mengindahkan hal-hal yang tidak perlu. Menjalankan program kerja dan evaluasi membutuhkan komitmen dan ketegasan. Manajer yang tangguh akan mendorong terciptanya trust di lingkungan kerjanya dan menciptakan teamwork yang solid.
Manajer harus benar-benar menjadi seorang pemimpin dan tidak mengindahkan hal-hal yang tidak perlu. Menjalankan program kerja dan evaluasi membutuhkan komitmen dan ketegasan. Manajer yang tangguh akan mendorong terciptanya trust di lingkungan kerjanya dan menciptakan teamwork yang solid.
Berbagai ketrampilan tersebut
merupakan skill dasar yang harus dimiliki seorang manajer. Dengan memiliki
ketrampilan manajemen tersebut, maka seorang manajer dapat menjalankan tugasnya
secara profesional dan efektif.
2. Organisasi
2.1
Definisi Organisasi
Organisasi
dapat diartikan sebagai kumpulan beberapa orang yang bekerja bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Organisasi dalam bentuk apapun akan selalu ditemui
dalam kehidupan sehari-hari. Organisasi merupakan unsur yang dibutuhkan dalam
kehidupan bermasyarakat dengan beberapa alasan, seperti organisasi digunakan
untuk mendapatkan sesuatu yang tidak mungkin dapat kita lakukan sendirian,
dengan bekerja sama individu-individu dapat menyelesaikan tugas-tugas yang
apabila dikerjkan seorang diri tidak akan tercapai, organisasi dapat
menyediakan pengetahuan yang berkesinambungan serta dapat menjadi sumber karier
yang penting. Selayaknya
sebuah organisasi seharusnya menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi anggota
organisasi maupun masyarakat sehingga organisasi mampu mempertahankan
kelangsungan hidup mereka. Secara umum organisasi dibedakan atas dua bentuk,
pertama organisasi dengan orientasi laba seperti perusahaan yang menyediakan
produk barang atau jasa (baik perusahaan besar maupun kecil) kemudian
organisasi nirlaba atau yang tidak berorientasi laba seperti yayasan, musium,
rumah sakit milik pemerintah, sekolah, perkumpulan sosial dan lain-lain. Apapun bentuk organisasi itu diperlukan usaha-usaha
untuk mengelola kegiatan dan orang-orang maupun unsur lainnya yang ada didalam
organisasi agar tercapai tujuan dengan lebih baik.
2.2
Bentuk-Bentuk Organisasi
Organisasi
Garis (oleh : Henry Fayol)
Organisasi yang paling sederhana dan sudah sangat tua.
Digunakan di kalangan militer dengan karyawan yang masih sedikit dan saling
kenal. Spesialisasi pekerjaannya pun belum terlalu tinggi.
Organisasi
Fungsional (oleh : F.W. Taylor)
Pimpinan-pimpinan yang ada, tidak memiliki bawahan yang
jelas, karena setiap pimpinan mempunyai wewenang untuk memberikan komando
selama masih ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.
Organisasi
Staf dan Garis (oleh : Harrington Emerson)
Biasanya dipakai pada organisasi yang besar dengan daerah
kerja yang luas dan bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit. Memiliki
tenaga staf atau tenaga ahli lebih dari satu untuk memberikan nasihat atau
saran.
Organisasi
Staf dan Fungsional
Organisasi staf dan fungsional merupakan organisasi
gabungan antara staf dan fungsional. Memiliki kelebihan dan kelemahan seperti
organisasi staf dan organisasi fungsional.
2.3
Prinsip-Prinsip Organisasi
Berkaitan dengan pembentukan atau penyusunan suatu
organisasi, maka perlu diperhatikan beberapa prinsip-prinsip atau asas
organisasi. Diantaranya adalah:
·
Perumusan Tujuan yang
Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan
suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai
baik itu secara fisik maupun non fisik.
·
Pembagian kerja. Dalam
pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan pembagian kerja
dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya
tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.
·
Delegasi kekuasaan.
Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan telihat pula garis
komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unit kerja.
·
Rentang kekuasaan.
Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu kekuasaan.
Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang kekuasaan,
sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan
tersebut.
·
Tingkat pengawasan.
Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan dengan sub (unit)
bawahannya harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut. Sehingga
batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan
tercipta.
·
Kesatuan perintah dan
tanggung jawab. Dengan tergambarnya struktur organisasi yang jelas maka
kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan tanggung
jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan nampak.
·
Koordinasi. Ini pun harus
terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi. Koordinasi dari
masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan demikian tujuan
suatu organisasi ini akan semakin cepat tercapai.
2.4
Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi
Penyebab kegagalan :
·
Kurangnya kehandalan SDM dan tidak kompeten
dalam manajerial serta kurangnya pengalaman ketika menjalankan strategi
perusahaan.
·
Kurangnya pemahaman bidang usaha yang di
ambil karena tidak dapat memvisualisasikandengan jelas usaha yang akan
digeluti.
·
Kurangnya kehandalan pengelolaan
administrasi dan keuangan (modal dan kendali kredit).
·
Gagal dalam perencanaan. Kegagalan dalam
menerapkan rencana biasanya karena rencana yang telah dibuat berdasarkan
pengalaman orang lain atau sebuah idealis yang belum pernah diaplikasikan.
·
Tempat usaha dan okai yang kurang memadai.
·
Kurangnya pemahaman dalam pengadaan,
pemeliharaan, dan pengawasan bahan baku dan sarana peralatan.
·
Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi
perubahan teknologi.
·
Hambatan birokrasi
·
Keuntungan yang tidak mencukupi
·
Tidak adanya produk yang baru.
Keuntungan Organisasi :
·
Otonomi.
·
Tantangan awal dan perasaan motif
berprestasi.
·
Kontrol finansial.
Langkah menuju keberhasilan :
·
Memiliki ide atau visi bisnis yang jelas.
·
Kemauan dan keberanian untuk menghadapi
resiko, baik waktu maupun uang.
·
Membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan
dan menjalankannya.
·
Mengembangkan hubungan, baik dengan mitra
usaha maupun dengan semua pihak yang terkaitdengan kepentingan perusahaan.
Kesimpulan
Manajemen adalah suatu seni dalam ilmu dan proses
pengorganisasian seperti perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan
pengendalian atau pengawasan. Dalam pengertian manajemen sebagai seni karna
seni berfungsi dalam mengujudkan tujuan yang nyata dengan hasil atau manfaat
sedangkan manajemen sebagai ilmu yang berfungsi menerangkan fenomena-fenomena,
kejadian sehingga memberikan penjelasan yang sebenarnya.
Manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu "Manage" yang berarti, mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan, memimpin. Sedangkan Pengertian Manajemen secara etimologis adalah seni melaksanakan dan mengatur. Pengertian manajemen juga dipandang sebagai disiplin ilmu yang mengajarkan proses mendapatkan tujuan organisasi dalam upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik organisasi. Orang yang melakukan manajemen disebut dengan manajer.
Manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu "Manage" yang berarti, mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan, memimpin. Sedangkan Pengertian Manajemen secara etimologis adalah seni melaksanakan dan mengatur. Pengertian manajemen juga dipandang sebagai disiplin ilmu yang mengajarkan proses mendapatkan tujuan organisasi dalam upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik organisasi. Orang yang melakukan manajemen disebut dengan manajer.
Organisasi dapat diartikan sebagai kumpulan
beberapa orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Organisasi dalam bentuk apapun akan selalu ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Organisasi merupakan unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat dengan
beberapa alasan, seperti organisasi digunakan untuk mendapatkan sesuatu yang
tidak mungkin dapat kita lakukan sendirian, dengan bekerja sama
individu-individu dapat menyelesaikan tugas-tugas yang apabila dikerjkan
seorang diri tidak akan tercapai, organisasi dapat menyediakan pengetahuan yang
berkesinambungan serta dapat menjadi sumber karier yang penting. Selayaknya sebuah organisasi seharusnya
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi anggota organisasi maupun masyarakat
sehingga organisasi mampu mempertahankan kelangsungan hidup mereka. Secara umum
organisasi dibedakan atas dua bentuk, pertama organisasi dengan orientasi laba
seperti perusahaan yang menyediakan produk barang atau jasa (baik perusahaan
besar maupun kecil) kemudian organisasi nirlaba atau yang tidak berorientasi
laba seperti yayasan, musium, rumah sakit milik pemerintah, sekolah,
perkumpulan sosial dan lain-lain. Apapun bentuk organisasi itu diperlukan usaha-usaha untuk mengelola
kegiatan dan orang-orang maupun unsur lainnya yang ada didalam organisasi agar
tercapai tujuan dengan lebih baik.
Referensi
·
Fuad M,dkk,PT.Gramedia
Pustaka Utama:Pengantar bisnis,Jakarta pusat:Salemba,2003
0 komentar:
Posting Komentar